Sekolah
inklusi adalah sekolah yang dibangun untuk
anak-anak yang memiliki kekurangan secara mental ataupun fisik. Sekolah
tersebut digunakan untuk mempermudah bagi anak difabel mengenyam bangku
pendidikan seperti anak-anak pada umumnya. Adapun pendidikan inklusi
diselenggarakan oleh Sekolah umum yang menerima anak berkebutuhan khusus
sebagai peserta didik untuk belajar bersama dengan peserta didik yang normal.
Namun tak dapat dipungkiri bahwa anak berkebutuhan khusus mengalami kendala
seperti terhambartnya proses belajar mengajar. Faktor yang mempengaruhi yaitu
lingkungan sekolah yang belum cocok untuk peserta didik, media dan sistem
pembelajaran belum memperhatikan peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus
akibatnya perkembangan belajar dari peserta didik yang memiliki kebutuhan
khusus menjadi terhambat.
Namun berbeda
dengan salah satu Sekolah Inklusi yang berada di Kota Yogyakarta yaitu SD
(Sekolah Dasar)Tumbuh, SMP (Sekolah Menengah Pertama) Tumbuh, SMA (Sekolah
Menengah Atas) Tumbuh yang memiliki kegiatan proses belajar mengajar yang
berbeda dengan sekolah inklusi yang lain. Sekolah Tumbuh sendiri didirikan oleh
KPH H. Sekolah Tumbuh merupakan sekolah inklusi dengan berbagai macam karakter
anak, ada yang berkebutuhan khusus maupun bertalenta. Di Sekolah Tumbuh setiap
anak diperlakukan dengan khusus sesuai dengan kemampuan mereka. Sekolah Tumbuh
merupakan sekolah alam inklusi yang menggunakan kuriuum Cambridge sehingga anak
berlatih untuk berbahasa inggris melalui sistem pembelajaran sehari-hari
mereka. Tidak hanya mengajarkan anak-anak untuk saling menghargai, sekolah
Tumbuh juga menerapkan pembelajaran kearifan lokal budaya Indonesia. Anak-anak
diajarkan cara membantik termasuk membuat pola dengan imajinasi mereka
masing-masing. Kemudian juga terdapat alat instrumen Jawa yaitu Gamelan yang di
ajarkan pada saat pelajaran Karawitan. Kegiatan tersebut masuk dalam kegiatan
ekstrakulikuler yang dimana siswa atau peserta didik dapat memilih sendiri
minat dan bakat apa yang mereka punya.
Selain itu
Sekolah Tumbuh juga menjalankan beberapa kegiatan untuk mengkomunikasikan
pendidikan inklusif seperti bersama-sama memaknai hari besar beragam agama,
setiap hari Rabu ada makan siang bersama yang dibawa dari rumah masing0masing
dan duduk bersama untuk saling berbagi. Dengan adanya kegiatan tersebut peserta
didik menjadi lebuh toleransi terhadap teman-temannya yang ada di sekolah
maupun di sekitarnya. Dan mereka juga lebih bisa menghargai orang yang memiliki
kebutuhan. Mereka pun akan sadar dan membantunya bukan malah membullynya yang
sekarang lagi tren di kalangan anak-anak sekolah yang memiliki dampak negatif
yang sangat bersar. Jadi sekolah insklusi yang berada di Yogyakarta ini
memiliki proses belajar mengajar yang berbeda dengan sekolah lain, selain itu
sekolah inklusi ini tidak hanya diberuntukan untuk anak yang memiliki kebutuhan
khusus saja, namun juga peserta didik yang normal seperti anak-anak lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar