Pages

Bioteknologi: Pembuatan Keju

Rabu, 14 Desember 2016

1.       Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan keju
2.      Landasan Teori
Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet. Hasil dari proses tersebut nantinya akan dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai macam cara. Dari sebuah susu dapat diproduksi berbagai variasi produk keju. Produk-produk keju bervariasi ditentukan dari tipe susu, metode pengentalan, temperatur, metode pemotongan, pengeringan, pemanasan, juga proses pematangan keju dan pengawetan. Umumnya, hewan yang dijadikan sumber air susu adalah sapi. Air susu unta, kambing, domba, kuda, atau kerbau digunakan pada beberapa tipe keju lokal. Makanan ini dikenal di seluruh dunia, namun diduga pertama kali dikenal di daerah sekitar Timur Tengah. Meskipun tidak dapat dipastikan kapan keju pertama kali ditemukan, menurut legenda keju pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pengembara dari Arab. Keju memiliki hampir semua kandungan nutrisi pada susu, seperti protein, vitamin, mineral, kalsium, dan fosfor namun juga lemak dan kolesterol yang dapat menyebabkan masalah kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan. Besaran kandungan lemak dalam keju tergantung pada jenis susu yang digunakan. Keju yang dibuat dengan susu murni atau yang sudah ditambah dengan krim memiliki kandungan lemak, kolesterol dan kalori yang tinggi. Keju sangat bermanfaat karena kaya akan protein, terutama bagi anak kecil karena mereka membutuhkan protein yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa.
3.      Alat dan Bahan
·         2 cangkir susu
·         4 sendok teh cuka
·         Garam
4.      Cara Pembuatan
1.      Tuangkan dua cangkir susu ke dalam panci, perlahan-lahan panaskan susu sampai mendidih sambil di aduk terus. Ini sangat penting untuk mengaduk susu secara terus-menerus atau akan terbakar.
2.      Matikan kompor setelah susu mendidih, tapi tinggalkan panci di atas kompor.
3.      Tambahkan 4 sendok teh cuka ke susu yang mendidih, dan susu seharusnya akan berubah menjadi dadih dan air dadih.
4.      Aduk secara rata dengan sendok dan biarkan di atas kompor selama 5-10 menit.
5.      Saringkan dadih dan air dadih dengan kain tipis atau saputangan untuk memisahkan dadih dari air dadih.
6.      Tekan keju menggunakan kain untuk mengeluarkan sebagian besar cairan.
7.      Buka kain dan tambahkan sedikit garam jika Anda lebih suka.
8.      Campur keju dan garam, lalu tekan lagi untuk menghilangkan uap lembab ekstra.
9.      Letakkan keju dalam cetakan atau hanya tinggalkan dalam bentuk seperti bola.
10.  Masukan ke dalam lemari es untuk beberapa saat sebelum disajikan.
5.      Pembahasan
6.      Keju memiliki gaya dan rasa yang berbeda-beda, tergantung jenis air susu yang digunakan, jenis bakteri atau jamur yang dipakai dalam fermentasi, lama proses fermentasi maupun penyimpanan ("pematangan"). Faktor lain misalnya jenis makanan yang dikonsumsi oleh mamalia penghasil susu dan proses pemanasan susu. Walaupun ada ratusan jenis keju yang diproduksi di seluruh dunia, namun keju secara mendasar dibuat dengan cara yang sama.Ada lima tahapan utama dalam pembuatan keju. Tahapan-tahapan tersebut adalah:
4.1.1 Pengasaman Susu dipanaskan agar bakteri asam laktat, yaitu Streptococcus and Lactobacillus dapat tumbuh. Bakteri-bakteri ini memakan laktosa pada susu dan merubahnya menjadi asam laktat. Saat tingkat keasaman meningkat, zat-zat padat dalam susu (protein kasein, lemak, beberapa vitamin dan mineral) menggumpal dan membentuk dadih.
4.1.2 Pengentalan Bakteri rennet ditambahkan ke dalam susu yang dipanaskan yang kemudian membuat protein menggumpal dan membagi susu menjadi bagian cair (air dadih) dan padat (dadih). Setelah dipisahkan, air dadih kadang-kadang dipakai untuk membuat keju seperti Ricotta dan Cypriot hallumi namun biasanya air dadih tersebut dibuang. Dadih keju dihancurkan menjadi butiran-butiran dengan bantuan sebuah alat yang berbentuk seperti kecapi, dan semakin halus dadih tersebut maka semakin banyak air dadih yang dikeringkan dan nantinya akan menghasilkan keju yang lebih keras. Rennet mengubah gula dalam susu menjadi asam dan protein yang ada menjadi dadih. Jumlah bakteri yang dimasukkan dan suhunya sangatlah penting bagi tingkat kepadatan keju. Proses ini memakan waktu antara 10 menit hingga 2 jam, tergantung kepada banyaknya susu dan juga suhu dari susu tersebut. Sebagian besar keju menggunakan rennet dalam proses pembuatannya, namun zaman dahulu ketika keju masih dibuat secara tradisional, getah daun dan ranting pohon ara digunakan sebagai pengganti rennet.
4.1.3 Pengolahan Setelah pemberian rennet, proses selanjutnya berbeda-beda. Beberapa keju lunak dipindahkan dengan hati-hati ke dalam cetakan. Sebaliknya pada keju-keju lainnya, dadih diiris dan dicincang menggunakan tangan atau dengan bantuan mesin supaya mengeluarkan lebih banyak air dadih. Semakin kecil potongan dadih maka keju yang dihasilkan semakin padat.
4.1.4 Persiapan Sebelum Pematangan Sebelum pematangan, dadih akan melalui proses pencetakan, penekanan, dan pengasinan. Saat dadih mencapai ukuran optimal maka ia harus dipisahkan dan dicetak. Untuk keju-keju kecil, dadihnya dipisahkan dengan sendok dan dituang ke dalam cetakan, sedangkan untuk keju yang lebih besar, pengangkatan dari tangki menggunakan bantuan sehelai kain. Sebelum dituang ke dalam cetakan, dadih tersebut dikeringkan terlebih dahulu kemudian dapat ditekan lalu dibentuk atau diiris. Selanjutnya, keju haruslah ditekan sesuai dengan tingkat kekerasan yang diinginkan. Penekanan biasanya tidak dilakukan untuk keju lunak karena berat dari keju tersebut sudah cukup berat untuk melepaskan air dadih, demikian pula halnya dengan keju iris karena berat dari keju tersebut juga menentukan tingkat kepadatan yang diinginkan. Meskipun demikian, sebagian besar keju melewati proses penekanan. Waktu dan intensitas penekanan berbeda-beda bagi setiap keju. Penambahan garam dilakukan setelah keju dibentuk agar keju tidak terasa tawar, dan terdapat empat cara yang berbeda untuk mengasinkan keju. Bagi beberapa keju, garam ditambahkan langsung ke dalam dadih. Cara yang kedua adalah dengan menggosokkan atau menaburkan garam pada bagian kulit keju, yang akan menyebabkan kulit keju terbentuk dan melindungi bagian dalam keju agar tidak matang terlalu cepat. Beberapa keju-keju yang berukuran besar diasinkan dengan cara direndam dalam air garam, yang menghabiskan waktu berjam-jam sehingga berhari-hari. Cara yang terakhir adalah dengan mencuci bagian permukaan keju dengan larutan garam; selain memberikan rasa, garam juga membantu menghilangkan air berlebih, mengeraskan permukaan, melindungi keju agar tidak mengering serta mengawetkan dan memurnikan keju ketika memasuki proses maturasi.
4.1.5 Pematangan Pematangan (ripening) adalah proses yang mengubah dadih-dadih segar menjadi keju yang penuh dengan rasa Pematangan disebabkan oleh bakteri atau jamur tertentu yang digunakan pada proses produksi, dan karakter akhir dari suatu keju banyak ditentukan dari jenis pematangannya. Selama proses pematangan, keju dijaga agar berada pada temperatur dan tingkat kelembaban tertentu hingga keju siap dimakan. Waktu pematangan ini bervariasi mulai dari beberapa minggu untuk keju lunak hingga beberapa hari untuk keju keras seperti Parmigiano-Reggiano. Beberapa teknik sebelum proses pematangan yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi tekstur dan rasa akhir keju: · Stretching : Dadih diusung dan lalu diadoni dalam air panas untuk menghasilkan tekstur yang berserabut. Contoh keju yang melewati proses ini adalah keju Mozzarella dan Provolone. · Cheddaring :Dadih yang sudah dipotong kemudian ditumpuk untuk menghilangkan kelembaban. Dadih tersebut lalu digiling untuk waktu yang cukup lama. Contoh keju yang mengalami proses ini adalahkeju Cheddar dan Keju Inggris lainnya. · Pencucian : Dadih dicuci dalam air hangat untuk menurunkan tingkat keasamannya dan menjadikannya keju yang rasanya lembut. Contoh keju melewati proses pencucian adalah keju Edam, Gouda, dan Colby. · Pembakaran : Bagi beberapa keju keras, dadih dipanaskan hingga suhu 35 °C(95 °F)-56 °C(133 °F) yang kemudian mengakibatkan butiran dadih kehilangan air dan membuat keju menjadi lebih keras teksturnya. Proses ini sering disebut dengan istilah pembakaran (burning). Contoh keju yang dipanaskan ulang adalah keju Emmental, keju Appenzeller dan Gruyère.
4.1.6 Penyimpanan Semakin keras suatu keju dan semakin lama proses pematangannya maka keju tersebut akan bertahan lebih lama. Cottage cheese dapat bertahan selama seminggu, sedangkan keju Parmesan yang belum dipotong dapat bertahan hingga setahun atau lebih. Keju lembut seperti Brie, Camembert dan Liederkranz tidak dapat bertahan lama. Keju-keju tersebut adalah keju yang langka karena umurnya hanya satu minggu setelah keju itu matang dan sebelum menjadi terlalu matang. Keju lainnya tidak terlalu sulit dalam penyimpanannya selama ditaruh di dalam lemari pendingin dan dibungkus plastik. Saat penyimpanan di lemari pendingin, bungkus plastik harus melekat dengan baik pada keju sehingga keju tidak menjadi cepat kering. Keju sebaiknya disimpan di rak bagian bawah kulkas, jauh dari makanan dengan bau yang tajam, untuk menghindari meresapnya bau dan rasa yang tidak diinginkan. Keju Bocconcini dari Kanada dan keju Feta sebaiknya disimpan dalam air garam. Berikut ini adalah waktu ketahanan keju-keju setelah dibuka dan tidak ditaruh di lemari pendingin: · Keju segar : beberapa hari hingga dua minggu lebih · Keju lunak : dua minggu bila ditaruh dalam bungkus plastik · Keju semi-lunak : dua hingga empat minggu · Keju keras : lima minggu hingga beberapa bulan · Keju sangat keras : lebih dari satu tahun
4.1.6 Penyajian Keju harus selalu disajikan bersuhu ruangan dan bukan keju dingin langsung dari lemari pendingin. Hanya keju yang bersuhu ruanganlah yang dapat mengembangkan rasanya dengan baik. Hal ini tidak berlaku pada keju yang tidak melalui proses pematangan. Keju harus dipotong sebelum penyajian agar keju tidak menjadi kering

5. Kesimpulan
            Pada umunya proses pembuatan keju mengalami proses yang cukup panjang dan terdiri dari tujuh tahap yaitu pengasaman, pengentalan, pengolahan, persiapan sebelum pematangan, pematangan, penyimpanan hingga penyajian. Oleh karena itu untuk membuat keju dengan kualitas terbaik harus mengikuti tahap-tahap yang disebutkan.




BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita sering memakan keju baik secara langsung ataupun dengan tambahan makanan lain. Keju itu sendiri sering kita jumpai diberbagai tempat dengan berbagai jenis dan bentuk . Keju merupakan salah satu bahan pangan dengan daya simpan yang baik dan kaya akan protein, lemak, kalsium, fosfor, riboflavin dan vitamin-vitamin lain dalam bentuk pekat. Pada umumnya kita hanya mengenal jenis dan manfaat dari keju serta kandungan terdapat didalamnya. Namun, apakah kita mengetahui asal mula terbentuk keju ? Serta proses pembuatannya ? Oleh karena itu, kami ingin meneliti lebih lanjut tentang asal mula terbentuknya keju serta bagaimana proses pembuatannya.Agar kita mengetahui secara lengkap asal mula keju sehingga mempunyai banyak kandungan yang bermanfaat. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apakah keju ? 1.2.2 Bagaimana proses pembuatan keju ? 1.2.3 Bagaimana cara membuat keju sendiri secara sederhana ? 1.3 Tujuan Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan keju 1.4 Manfaat Adapun manfaat penelitian ini adalah. 1.4.1 Dapat mengetahui apakah keju 1.4.2 Dapat mengetahui proses pembutan keju 1.4.3 Mengetahui cara memebuat keju sendiri secara sederhana. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Keju Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet. Hasil dari proses tersebut nantinya akan dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai macam cara. Dari sebuah susu dapat diproduksi berbagai variasi produk keju. Produk-produk keju bervariasi ditentukan dari tipe susu, metode pengentalan, temperatur, metode pemotongan, pengeringan, pemanasan, juga proses pematangan keju dan pengawetan. Umumnya, hewan yang dijadikan sumber air susu adalah sapi. Air susu unta, kambing, domba, kuda, atau kerbau digunakan pada beberapa tipe keju lokal. Makanan ini dikenal di seluruh dunia, namun diduga pertama kali dikenal di daerah sekitar Timur Tengah. Meskipun tidak dapat dipastikan kapan keju pertama kali ditemukan, menurut legenda keju pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pengembara dari Arab. Keju memiliki hampir semua kandungan nutrisi pada susu, seperti protein, vitamin, mineral, kalsium, dan fosfor namun juga lemak dan kolesterol yang dapat menyebabkan masalah kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan. Besaran kandungan lemak dalam keju tergantung pada jenis susu yang digunakan. Keju yang dibuat dengan susu murni atau yang sudah ditambah dengan krim memiliki kandungan lemak, kolesterol dan kalori yang tinggi. Keju sangat bermanfaat karena kaya akan protein, terutama bagi anak kecil karena mereka membutuhkan protein yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa. 2.2 Kandungan Gizi Keju harus selalu disajikan bersuhu ruangan dan bukan keju dingin langsung dari lemari pendingin Hanya keju yang bersuhu ruanganlah yang dapat mengembangkan rasanya dengan baik. Hal ini tidak berlaku pada keju yang tidak melalui proses pematangan. Keju harus dipotong sebelum penyajian agar keju tidak menjadi kering. 2.2.1 Lemak Lemak memberikan rasa dan tekstur yang unik pada keju. Kandungan lemak pada keju berbeda-beda pada satu jenis keju dengan yang lainnya. Keju segar memiliki kandungan lemak hingga 12%.Sedangkan kandungan lemak pada keju yang sudah dimatangkan berkisar antara 40-50%. 2.2.2 Protein Keju memiliki kandungan protein sebesar 10-30%. Protein ini didapatkan dari kasein yang dimodifikasi. Saat proses pematangan, protein dipecah menjadi oligopeptide dan asam amino. Proses ini berpengaruh terhadap struktur dan rasa dari keju. Proses degradasi protein disebut proteolisis dan karena proses inilah maka protein menjadi mudah dicerna. 2.2.3 Mineral Keju sangat kaya akan kalsium, fosfor dan seng. Satu ons keju mengandung sekitar 200ml kalsium. Kandungan kalsium pada keju akan berbeda, tergantung pada apakah keju tersebut dikoagulasi menggunakan enzim atau asam. Keju yang dikoagulasi menggunakan enzim mengandung kalsium dua kali lebih banyak dibandingkan dengan yang menggunakan asam. Keju juga kaya akan sodium, karena penambahan garam saat proses pembuatannya. 2.2.4 Vitamin Saat susu murni digunakan untuk membuat keju, vitamin A dan D yang larut dalam lemak tinggal pada dadih. Namun, banyak vitamin yang larut dalam air yang hilang terbawa air dadih. Hanya sekitar seperempat dari riboflavin (vitamin B2) dan seperenam dari tiamina (vitamin B1) yang tinggal pada keju Cheddar, sedangkan niasin, vitamin B6, vitamin B12, biotin, asam pantothenic, dan folat terbawa bersama air dadih. 2.2.5 Laktosa Kandungan laktosa pada keju sangatlah kecil, yaitu berkisar 4.5-4.7%.Hal ini dikarenakan dalam prosesnya sebagian besar laktosa dalam susu keluar bersama air dadih dan yang tersisa diubah menjadi asam laktat saat proses pematangan. Karena itu, keju merupakan makanan yang aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki intoleransi laktosa dan penderita diabetes. BAB III METODELOGI 3.1 Metodelogi Penelitian Untuk menjawab rumusan masalah yang ada, penulis berusaha menggunakan teknik pengkajian secara teoritis disertai dengan Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan teknik pengumpulan serta informasi. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Keju Keju memiliki gaya dan rasa yang berbeda-beda, tergantung jenis air susu yang digunakan, jenis bakteri atau jamur yang dipakai dalam fermentasi, lama proses fermentasi maupun penyimpanan ("pematangan"). Faktor lain misalnya jenis makanan yang dikonsumsi oleh mamalia penghasil susu dan proses pemanasan susu. Walaupun ada ratusan jenis keju yang diproduksi di seluruh dunia, namun keju secara mendasar dibuat dengan cara yang sama.Ada lima tahapan utama dalam pembuatan keju. Tahapan-tahapan tersebut adalah: 4.1.1 Pengasaman Susu dipanaskan agar bakteri asam laktat, yaitu Streptococcus and Lactobacillus dapat tumbuh. Bakteri-bakteri ini memakan laktosa pada susu dan merubahnya menjadi asam laktat. Saat tingkat keasaman meningkat, zat-zat padat dalam susu (protein kasein, lemak, beberapa vitamin dan mineral) menggumpal dan membentuk dadih. 4.1.2 Pengentalan Bakteri rennet ditambahkan ke dalam susu yang dipanaskan yang kemudian membuat protein menggumpal dan membagi susu menjadi bagian cair (air dadih) dan padat (dadih). Setelah dipisahkan, air dadih kadang-kadang dipakai untuk membuat keju seperti Ricotta dan Cypriot hallumi namun biasanya air dadih tersebut dibuang. Dadih keju dihancurkan menjadi butiran-butiran dengan bantuan sebuah alat yang berbentuk seperti kecapi, dan semakin halus dadih tersebut maka semakin banyak air dadih yang dikeringkan dan nantinya akan menghasilkan keju yang lebih keras. Rennet mengubah gula dalam susu menjadi asam dan protein yang ada menjadi dadih. Jumlah bakteri yang dimasukkan dan suhunya sangatlah penting bagi tingkat kepadatan keju. Proses ini memakan waktu antara 10 menit hingga 2 jam, tergantung kepada banyaknya susu dan juga suhu dari susu tersebut. Sebagian besar keju menggunakan rennet dalam proses pembuatannya, namun zaman dahulu ketika keju masih dibuat secara tradisional, getah daun dan ranting pohon ara digunakan sebagai pengganti rennet. 4.1.3 Pengolahan Setelah pemberian rennet, proses selanjutnya berbeda-beda. Beberapa keju lunak dipindahkan dengan hati-hati ke dalam cetakan. Sebaliknya pada keju-keju lainnya, dadih diiris dan dicincang menggunakan tangan atau dengan bantuan mesin supaya mengeluarkan lebih banyak air dadih. Semakin kecil potongan dadih maka keju yang dihasilkan semakin padat. 4.1.4 Persiapan Sebelum Pematangan Sebelum pematangan, dadih akan melalui proses pencetakan, penekanan, dan pengasinan. Saat dadih mencapai ukuran optimal maka ia harus dipisahkan dan dicetak. Untuk keju-keju kecil, dadihnya dipisahkan dengan sendok dan dituang ke dalam cetakan, sedangkan untuk keju yang lebih besar, pengangkatan dari tangki menggunakan bantuan sehelai kain. Sebelum dituang ke dalam cetakan, dadih tersebut dikeringkan terlebih dahulu kemudian dapat ditekan lalu dibentuk atau diiris. Selanjutnya, keju haruslah ditekan sesuai dengan tingkat kekerasan yang diinginkan. Penekanan biasanya tidak dilakukan untuk keju lunak karena berat dari keju tersebut sudah cukup berat untuk melepaskan air dadih, demikian pula halnya dengan keju iris karena berat dari keju tersebut juga menentukan tingkat kepadatan yang diinginkan. Meskipun demikian, sebagian besar keju melewati proses penekanan. Waktu dan intensitas penekanan berbeda-beda bagi setiap keju. Penambahan garam dilakukan setelah keju dibentuk agar keju tidak terasa tawar, dan terdapat empat cara yang berbeda untuk mengasinkan keju. Bagi beberapa keju, garam ditambahkan langsung ke dalam dadih. Cara yang kedua adalah dengan menggosokkan atau menaburkan garam pada bagian kulit keju, yang akan menyebabkan kulit keju terbentuk dan melindungi bagian dalam keju agar tidak matang terlalu cepat. Beberapa keju-keju yang berukuran besar diasinkan dengan cara direndam dalam air garam, yang menghabiskan waktu berjam-jam sehingga berhari-hari. Cara yang terakhir adalah dengan mencuci bagian permukaan keju dengan larutan garam; selain memberikan rasa, garam juga membantu menghilangkan air berlebih, mengeraskan permukaan, melindungi keju agar tidak mengering serta mengawetkan dan memurnikan keju ketika memasuki proses maturasi. 4.1.5 Pematangan Pematangan (ripening) adalah proses yang mengubah dadih-dadih segar menjadi keju yang penuh dengan rasa Pematangan disebabkan oleh bakteri atau jamur tertentu yang digunakan pada proses produksi, dan karakter akhir dari suatu keju banyak ditentukan dari jenis pematangannya. Selama proses pematangan, keju dijaga agar berada pada temperatur dan tingkat kelembaban tertentu hingga keju siap dimakan. Waktu pematangan ini bervariasi mulai dari beberapa minggu untuk keju lunak hingga beberapa hari untuk keju keras seperti Parmigiano-Reggiano. Beberapa teknik sebelum proses pematangan yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi tekstur dan rasa akhir keju: · Stretching : Dadih diusung dan lalu diadoni dalam air panas untuk menghasilkan tekstur yang berserabut. Contoh keju yang melewati proses ini adalah keju Mozzarella dan Provolone. · Cheddaring :Dadih yang sudah dipotong kemudian ditumpuk untuk menghilangkan kelembaban. Dadih tersebut lalu digiling untuk waktu yang cukup lama. Contoh keju yang mengalami proses ini adalahkeju Cheddar dan Keju Inggris lainnya. · Pencucian : Dadih dicuci dalam air hangat untuk menurunkan tingkat keasamannya dan menjadikannya keju yang rasanya lembut. Contoh keju melewati proses pencucian adalah keju Edam, Gouda, dan Colby. · Pembakaran : Bagi beberapa keju keras, dadih dipanaskan hingga suhu 35 °C(95 °F)-56 °C(133 °F) yang kemudian mengakibatkan butiran dadih kehilangan air dan membuat keju menjadi lebih keras teksturnya. Proses ini sering disebut dengan istilah pembakaran (burning). Contoh keju yang dipanaskan ulang adalah keju Emmental, keju Appenzeller dan Gruyère. 4.1.6 Penyimpanan Semakin keras suatu keju dan semakin lama proses pematangannya maka keju tersebut akan bertahan lebih lama. Cottage cheese dapat bertahan selama seminggu, sedangkan keju Parmesan yang belum dipotong dapat bertahan hingga setahun atau lebih. Keju lembut seperti Brie, Camembert dan Liederkranz tidak dapat bertahan lama. Keju-keju tersebut adalah keju yang langka karena umurnya hanya satu minggu setelah keju itu matang dan sebelum menjadi terlalu matang. Keju lainnya tidak terlalu sulit dalam penyimpanannya selama ditaruh di dalam lemari pendingin dan dibungkus plastik. Saat penyimpanan di lemari pendingin, bungkus plastik harus melekat dengan baik pada keju sehingga keju tidak menjadi cepat kering. Keju sebaiknya disimpan di rak bagian bawah kulkas, jauh dari makanan dengan bau yang tajam, untuk menghindari meresapnya bau dan rasa yang tidak diinginkan. Keju Bocconcini dari Kanada dan keju Feta sebaiknya disimpan dalam air garam. Berikut ini adalah waktu ketahanan keju-keju setelah dibuka dan tidak ditaruh di lemari pendingin: · Keju segar : beberapa hari hingga dua minggu lebih · Keju lunak : dua minggu bila ditaruh dalam bungkus plastik · Keju semi-lunak : dua hingga empat minggu · Keju keras : lima minggu hingga beberapa bulan · Keju sangat keras : lebih dari satu tahun 4.1.6 Penyajian Keju harus selalu disajikan bersuhu ruangan dan bukan keju dingin langsung dari lemari pendingin. Hanya keju yang bersuhu ruanganlah yang dapat mengembangkan rasanya dengan baik. Hal ini tidak berlaku pada keju yang tidak melalui proses pematangan. Keju harus dipotong sebelum penyajian agar keju tidak menjadi kering 4.2 Pembuatan Keju Secara Sederhana 4.2.1 Bahan 2 cangkir susu 4 sendok teh cuka Garam 4.2.2 Langkah Tuangkan dua cangkir susu ke dalam panci, perlahan-lahan panaskan susu sampai mendidih sambil di aduk terus. Ini sangat penting untuk mengaduk susu secara terus-menerus atau akan terbakar. Matikan kompor setelah susu mendidih, tapi tinggalkan panci di atas kompor. Tambahkan 4 sendok teh cuka ke susu yang mendidih, dan susu seharusnya akan berubah menjadi dadih dan air dadih. Aduk secara rata dengan sendok dan biarkan di atas kompor selama 5-10 menit. Saringkan dadih dan air dadih dengan kain tipis atau saputangan untuk memisahkan dadih dari air dadih. Tekan keju menggunakan kain untuk mengeluarkan sebagian besar cairan. Buka kain dan tambahkan sedikit garam jika Anda lebih suka. Campur keju dan garam, lalu tekan lagi untuk menghilangkan uap lembab ekstra. Letakkan keju dalam cetakan atau hanya tinggalkan dalam bentuk seperti bola. Masukan ke dalam lemari es untuk beberapa saat sebelum disajikan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada umunya proses pembuatan keju mengalami proses yang cukup panjang dan terdiri dari tujuh tahap yaitu pengasaman, pengentalan, pengolahan, persiapan sebelum pematangan, pematangan, penyimpanan hingga penyajian. Oleh karena itu untuk membuat keju dengan kualitas terbaik harus mengikuti tahap-tahap yang disebutkan.

Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef

Bioteknologi: Pembuatan Yogurt

Rabu, 30 November 2016



1.     Tujuan
Siswa dapat mengetahui proses pembuatan Yogurt secara alami
Siswa dapat mengetahui manfaat apa saja yang terkandung dalam Yogurt
2.    Landasan Teori
Bioteknologi terbagi menjadi 3 yaitu bioteknologi menggunakan mikroorganisme, kultur jaringan, dan rekayasa genetika. Bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme seperti bakteri, kahmir(yeast), dan kapang). Yoghurt merupakan salah satu dari penerapan bioteknologi, yang menggunakan mikroorganisme yaitu bakteri Lactobacillusbulgaricus dan Streptococus thermophilius.
Yoghurt merupakan makanan yang enak dan menyehatkan karena dapat disajikan secara langsung maupun diolah dahulu menjadi makanan maupun minuman yang memiliki banyak kandungan di dalamnya. Oleh karena itu saya menulis makalah ini agar para pembaca dapat mengetahui cara pembuatan yogurt, manfaat dari yoghurt dan mau mengkosumsinya.
Fermentasi merupakan bentuk tertua dari bioteknologi Minuman ber alkohol (bir, anggur, tuak), Makanan ter fermentasi (keju, yogurt, tape, tempe, petis, terasi). Orang Somaria dan Babilon kuno sudah minum bir sejak 6000 tahun sebelum Masehi. Orang Mesir sudah membuat adonan Kue Asam sejak 4000 tahun sebelum Masehi. Sedangkan di Eropa, minuman anggur sudah dikenal jauh dimasa lalu dengan proses fermentasi Perkembangan Bioteknologi Jaman sebelum Louis Pasteur. Tujuan Fermentasi adalah untuk menghasilkan suatu produk (bahan pakan) yang mempunyai kandungan nutrisi, tekstur, biological availability yang lebih baik, disamping itu juga menurunkan zat anti nutrisi nya (Darma, 2010).
3.    Bahan dan Alat
Alat yang digunakan :
·      Panci untuk merebus
·      Kompor minyak atau listrik
·      Toples bervolume 1 liter
·      Alumunium foil
·      Lakban putih
·       Pengaduk
·      Sendok
Bahan yang digunakan :
·            Susu murni / susu skim 1 liter
·            Starter yoghurt / activia 50 ml
4.    Cara Kerja
1.     Rebus susu di atas api kecil sambil diaduk-aduk agar tidak pecah sampai mendidih.
2.    Setelah mendidih (90ºC) pertahankan suhu agar tetap dengan mengangkat dan merebus kembali selama 15-20 menit.
3.    Angkat susu lalu dinginkan.
4.    Setelah agak dingin (40-45 ºC) pindahkan ke dalam toples yang sudah dibersihkan dan dikeringkan lalu masukkan starter.
5.    Aduk sebentar hingga starter tercampur merata.
6.    Inkubasi pada suhu ruang selama 1 x 24 jam.
5.    Hasil Penelitian
Dengan mengikuti cara kerja secara baik dan benar, maka menghasilkan penelitian yang sangat memuaskan. Dengan memperhatikan suhu udara dan kebersihan maka dihasilkan lah yoghurt yang enak dan sehat untuk dikonsumsi. Selain itu di dalan yogurt banyak mengandung nutrisi, mineral, vitamin, lemak dan asam amino.
Menurut Ellie Metctchnikoff,  pemenang nobel kedokteran pada tahun 1908, membuktikan adanya kolerasi positif antara kosumsi yoghurt dengan umur panjang. Ia meneliti kebiasaan minum yoghurt penduduk di kawasan Semenanjung Balkan, ia menemukan secara umum penduduknya berumur panjang yaitu rata-rata mencapai usia 87 tahun dan tampak lebih muda dari usianya.Yoghurt mengandung bakteri asam laktat yang mencegah radikal bebas masuk ke dalam tubuh.Radikal adalah atom atau kelompok atom dalam keadaan bebas alias tidak terikat oleh guguslain. Jika dianalogikan maka radikal bebas bagai penjahat yang tangannya tak terikat sehinggausil mengambil barang.
Faktanya radikal bebas mengambil molekul hydrogen, asam lemak, danlogam berat yang pada akhirnya memicu berbagai penyakit degeneratif.Sejatinya bakteri asam laktat juga menghuni lambung dan usus halus manusia. Ketika bakteri darui yoghurt bertemu dengan bakteri di usus mereka bersimbiosis untuk mencegahserangan mikroba patogen.Kerja bakteri asam laktat mempermentasikan susu ternyata meningkatkan kandungan giziyoghurt khususnya vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 (piridoksin) asam folat, asam pantotenatdan biotin. Sederet vitamin itu membantu meningkatkankesehatan system reproduksi kekebalan tubuh dan ketajaman fungsi berpikir. Dengan rajinminum yoghurt terutama yang murni/polos, dapat merangsang tubuh mempercepat proses peremajaan sel.
Tak heran jika yoghurt sudah digunakan untuk mandi rendam, masker, danluluran di lingkungan Kekaisaran Konstatinopel ratusan tahun lalu.Yoghurt dari susu skimsangat kaya mineral terutama kalsium dan fosfor. Bersama dengan vitamin B kompleks, keduamineral tersebut bekerja ganda membantu masa tulang yang kuat. Oleh karena itu yoghurt susunirlemak sering diklaim dapat mencegah osteoporosis. Bagi orang yang selalu diare setiap kali minum susu karena menderita intoleransi laktosa(lactose intolerance) akan aman saja jika meminum yoghurt. Proses permentasi telah menguraisebagian besar susu gula (laktosa) menjadi komponen-komponen sederhana sehingga laktosalebih mudah diserap tubuh dan tidak mengakibatkan mencret.Sebagai sumber protein, kalsium dan posfor yang tinggi, yoghurt baik dikosumsi olehanak 1-3 tahun. pada fase itu anak-anak membutuhkan asupan energi mencapai 102 kkal/kg:orang dewasa 36-37 kkal/kg bobot tubuh. Pada usia anak-anak dosis yang dianjurkan 300-400mg yoghurt setiap hari.
6.    Manfaat-manfaat Yogurt
  1. Menyehatkan pencernaan
Yoghurt dapat membantu masalah perut. Probiotik (jenis bakteri yang menguntungkan) terkandung dalam beberapa yogurt menyeimbangkan mikroflora dalam usus dan dapat membantu pencernaan serta menjaga tubuh tetap fit,” kata Robin Plotkin, RD, ahli kuliner dan gizi. Untuk mendapat manfaatnya, pastikan yoghurt mengandung setidaknya satu miliar unit pembentuk koloni (colony-forming units atau CFUs) probiotik hidup. Informasi ini biasanya tersedia di situs-situs merk Yoghurt terkenal. Beberapa macam manfaat yoghurt untuk kesehatan percernaan seperti : mengatasi diare, radang usus, kanker usus atau intoleransi laktosa.
  1. Mengurangi risiko terjadinya infeksi pada vagina
Wanita yang mengkonsumsi yoghurt dapat mengurangi tingkat keasaman (pH) sehingga dapat mengurangi perkembangan infeksi jamur.
  1. Meremajakan wajah
Tidak perlu biaya mahal untuk merawat kulit agar terlihat sempurna. Yogurt mengandung asam laktat, yang merupakan komponen dalam prenting bahan kimia untuk pergantian kulit. “Pengelupasan lapisan atas kulit dapat membersihkan noda dan menyebabkan perubahan warna, bahkan dapat mengurangi kerutan-kerutan halus,” kata dermatolog, Hema Sundaram, MD. Caranya sederhana: Campurkan 1 cangkir yoghurt Yunani dengan 2 – 3 tetes minyak almond atau minyak zaitun dan satu sendok makan madu. Oleskan ke wajah dan biarkan selama 20 – 30 menit, lalu bilas dan keringkan. Hasilnya, kulit wajah akan lebih bercahaya.
  1. Pembersih yang ramah lingkungan
“Perabotan dari kuningan dapat berkilau kembali menggunakan yoghurt. Asam laktat-nya juga berfungsi menggerogoti kotoran,” kata pakar lingkungan, Annie Bond, penulis buku ‘Better Basics for the Home’. Untuk membuat barang kuningan terlihat baru lagi, gunakan teknik pembersihan yang diajarkan Ms. Bond. Usap seluruh bagian dengan kain basah, lalu tuangkan beberapa sendok makan yogurt ke kain bersih dan gosokkan ke permukaan perabot sampai mengkilap. Lap sisa-sisa yoghurt, cuci dengan sabun dan air panas, dan kilapkan dengan kain bersih untuk melihat seberapa berkilaunya perabot kuningan tersebut.
  1.     Menurunkan risiko darah tinggi
Dengan mengkonsumsi yoghurt 2-3 porsi sehari, dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
  1. Menjaga jantung tetap sehat
Yoghurt juga baik untuk jantung sebab rendah lemak, bahkan bebas lemak. Mengonsumsinya dapat membantu menurunkan risiko terserang tekanan darah tinggi,” kata Alvaro Alonso, MD, PhD, profesor di University of Minnesota Sekolah Kesehatan Masyarakat. Protein khusus dalam susu mengatur tekanan darah, kadar kalsium, magnesium, potasium, dan menyebabkan efek penurun tekanan darah.
  1. Mencegah Osteoporosis              
Karena berbahan dasar susu, maka dalam yoghurt mengandung kalsium dan vitamin D. Kedua zat ini dapat membentu seseorang terkena osteoporosis.
  1.  Membantu kita lebih kenyang
Kandungan kalori yang terdapat dalam yoghurt manjadikan yoghurt makanan yang dapat membantu sesorang merasa lebih kenyang.
7.    Kesimpulan
Yoghurt merupakan salah satu penerapan dari bioteknologi, yaitu mengubah susumenjadi suatu bahan makanan baru yang memiliki kelebihan. Yoghurt mengandung kandungan yang dapat mencegah radikal bebas, meningkatkan daya tahan tubuh, ketajaman fungsi berpikir,mempercepat peremajaan sel , sumber kalsium dan fosfor yang baik untuk pertumbuhan tulang,menurunkan kolesterol darah, mencegah osteoporosis dan baik untuk mereka yang alergiterhadap susu, serta menurut penelitian dapat memperpanjang umur.
Yoghurt merupakan minuman olahan susu yang diperoleh dari proses fermentasi dengan mempertahankan mikroorganisme tertentu yang masih dipertahankan dan masih hidup. Kehadiran mikroorganisme inilah yang nantinya membuat rasa susu menjadi asam. Rasa asam pada susu hasil fermentasi tersebut berasal dari asam laktat yang salah satu manfaatnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Selain meningkatkan daya tahan tubuh, yoghurt memiliki beragam manfaat bagi kesehatan, antatra lain.
·  Menyehatkan pencernaan
·  Mengurangi risiko terjadinya infeksi pada vagina
·  Meremajakan wajah
·  Pembersih yang ramah lingkungan
·  Menurunkan risiko darah tinggi
·  Menjaga jantung tetap sehat
·  Mencegah Osteoporosis
·  Membantu kita lebih kenyang


 
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS